Inilah Faktor Penyebab Bayi Lambat Tengkurap
Umumnya bayi perlu waktu sekitar umur 5–6 bulan untuk bisa berguling dari posisi terlentang ke posisi tengkurap. Nah coba Anda perhatikan apakah bayi Anda mulai sering menggeserkan badan atau mulai menggerak-gerakkan lengan dan kakinya. Ini lah tanda bayi Anda siap untuk berguling dan tengkurap.
Memang perkembangan setiap bayi berbeda-beda, ada yang cepat dan ada juga yang sedikit terlambat, namun masih dapat dikategorikan wajar jika jarak umur tidak terlalu jauh berbeda. Seperti contoh masa umur bayi tengkurap adalah sekitar 3-4 bulan dan seorang bayi akan tengkurap sekitar umur 5-6bulan, hal ini masih bisa dikatakan wajar. Namun, ada sebuah kasus seorang bayi berumur 9 bulan masih belum bisa tengkurap. Tentu ini menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh para orang tua. Namun apa yang membuat bayi lambat tengkurap? . Nah berikut ini kami rangkum mengenai penyebab bayi lambat tengkurap.
1. Bayi mengalami keterlambatan perkembangan kognitif
Ternyata, peran kemampuan kognitif pada bayi juga berpengaruh besar dalam melakukan posisi tengkurap. Ibu yang kurang memberikan stimulasi pada bayi biasanya membuat kemampuan berpikir, mencerna informasi, dan mengatasi masalah anak kurang. Kemampuan ini secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan motorik pada bayi.Hal ini lah yang dapat menyebabkan bayi akan mengalami kesulitan untuk meniru gerakan-gerakan yang dilakukan oleh sang ibu, termasuk posisi tengkurap. Si kecil juga akan sulit merespon ketika ibu memberikan stimulasi untuk melakukan posisi tengkurap tersebut.
Supaya hal tersebut tidak dialami bayi, maka ibu harus rajin memberikan stimulasi kognitif dan motorik. Seperti mengajaknya mengobrol, bernyanyi, hingga mengikuti gerakan ringan sang ibu.
2. Bayi mengalami masalah berat badan
Salah satu alasannya mengapa bayi lambat tengkurap adalah berat badan yang tidak cukup dibutuhkan si kecil untuk melakukan aktivitas motoriknya. Jika berat tubuh si kecil bermasalah, tentunya ini akan mempengaruhi perkembangan kemampuan motorik pada bayi.Umumnya bayi yang berusia 3-4 bulan umumnya memiliki berat badan sekitar 4-8 kg. Jika berat tubuh bayi tersebut di bawah ukuran standar tersebut, ada kemungkinan dia lebih sulit menggerakan tubuhnya. Ini karena bayi tak punya cukup energi untuk melakukan aktivitas motoriknya. Dalam posisi tengkurap, bayi yang berat tubuhnya kurang atau lebih akan lebih sulit untuk menopang tubuhnya. Jadi untuk para ibu agar selalu memperhatikan berat badan pada bayi.
3. Ibu kurang menstimulasi kemampuan tengkurap pada bayi
Tengkurap adalah salah satu tahapan perkembangan motorik si kecil. Dengan tengkurap, otot leher bayi akan lebih kuat. Bahkan, tulang punggung bayi pun bisa tumbuh dengan baik. Kekuatan otot dan tulang ini nantinya dibutuhkan untuk kemampuan berdiri dan berjalan si kecil.
Namun, sering ditemui ibu yang memiliki perasaan tak tega. Karena terlalu menyayangi bayinya, ibu jadi lebih memilih untuk menggendongnya terus-menerus. Bahkan, ibu tak mau melepas dekapan ketika si kecil harus beraktivitas. Hal tersebut lah yang menyebabkan bayi terlambat untuk menyembangkan motorik nya itu.
4. Bayi mengalami keterlambatan perkembangan motorik
Umumnya bayi memiliki 2 perkembangan motorik yaitu motorik kasar dan motorik halus. Contoh motorik kasar seperti tengkurap, duduk dan merangkak. Sedangkan motorik halus seperti memegang benda, memindahkan benda dan mendorong benda dan banyak lagi. Hal ini lah yang juga berpengaruh besar terhadap perkembangan bayi.
Memang perkembangan tersebut harus disesuaikan dengan berapa umur bayi tersebut. Bayi yang berumur 6 bulan secara normal otomatis sudah bisa berguling atau membolak-balikan tubuhnya. Namun lain hal nya lagi jika bayi belum bisa tengkurap di umur 6 bulan atau lebih, peristiwa tersebut dikatakan perkembangan motorik pada bayi yang terlambat.
Nah itu lah penyebab bayi lambat terngkurap, semoga bermanfaat.